Thursday, 24 April 2008

Untuk Jiwa Yang Limbung

Duhai jiwa yang tengah limbung karena cinta
Wahai sukma yang kini merana akibat cinta
Walau tak sadar bahwa kau tengah jatuh cinta
Meski tak yakin, apakah sungguh dia yang pantas kau cinta

Bila kau tak yakin akan cintanya,
Mengapa kau rela terus merana dengan mengingatnya?
Untuk apa kau masih saja menangis seolah mengemis cintanya?
Dan membutakan mata dan menutup pintu hati untuk selainnya?

Biarkan ku berujar padamu
Izinkan ku bisikkan Nasihatku untukmu
Semoga hatimu tak lagi gelisah
Agar jiwamu tak perlu lagi merana

Dengarkan lafadzku ini, 'dia adalah tokoh khayal tanpa sosok yang takkan pernah menjadi nyata'
Usahlah kau hiraukan lagi setiap kata-katanya
sebab suaranya bukanlah kicauan burung yang indah mempesona
Melainkan lolongan srigala yang tak pernah memusingkan para pengembara...