mengapa hatiku terus saja bertanya-tanya?
hingga tanpa sadar mulutku terus saja bergumam...
akankah dia menjadi milikku...?
akankah dia meghiasi langkah-langkah hidupku...??
bila kalian bertanya,
siapakah 'dia' yang kumaksud...
maka kujawab....
dia adalah seseorang yang namanya senantiasa hadir dalam hatiku...
yang senantiasa ku pinta kepada pemilik sejatinya, semoga Dia menganugerahkan dirinya untukku...
Thursday, 5 June 2008
Friday, 25 April 2008
Sendiri
Malam ini ku sendiri...
Merenungi wajah indahmu...
Mengingat-ingat terus namamu...
Membayangkan saat-saat pertemuan denganmu...
Memikirkan kalimat apa yang kan ku lantunkan untukmu...
Memang, bulan belum lagi purnama...
Langit tak seindah biasanya...
Dan bebintang tak nampak hadir malam ini...
Namun hati memaksaku tuk sekedar nikmati malam ini...
Karena wajah indahmu, senyum manismu masih saja menghias indah kamar hatiku...
Merenungi wajah indahmu...
Mengingat-ingat terus namamu...
Membayangkan saat-saat pertemuan denganmu...
Memikirkan kalimat apa yang kan ku lantunkan untukmu...
Memang, bulan belum lagi purnama...
Langit tak seindah biasanya...
Dan bebintang tak nampak hadir malam ini...
Namun hati memaksaku tuk sekedar nikmati malam ini...
Karena wajah indahmu, senyum manismu masih saja menghias indah kamar hatiku...
Walau Sebait Kata
Wahai insan...
Yang hatiku T'lah terpaut padanya
Mengapa kau senatiasa diam seribu bahasa
sedang mataku telah banyak berisyarat tentang cinta
Haruskah ku lantunkan kata-kata
yang dapat hantarkan risalah hati
sedang mulutku belum mampu berkata
Walau hanya untuk sebait kata....
Yang hatiku T'lah terpaut padanya
Mengapa kau senatiasa diam seribu bahasa
sedang mataku telah banyak berisyarat tentang cinta
Haruskah ku lantunkan kata-kata
yang dapat hantarkan risalah hati
sedang mulutku belum mampu berkata
Walau hanya untuk sebait kata....
Bimbang
Apa yang harus menjadi jawab
Bila hati bimbang memuntah tanya
ketika cinta mencabang jalan
Antara dua arah berbeda
Pertama cinta, keduapun sama
Akankah hadir arah yang ketiga
Yang akan memadam lentera
hingga hanya satu menjadi sisa
Bila hati bimbang memuntah tanya
ketika cinta mencabang jalan
Antara dua arah berbeda
Pertama cinta, keduapun sama
Akankah hadir arah yang ketiga
Yang akan memadam lentera
hingga hanya satu menjadi sisa
Diam
Ku coba ucapkan semua kata rayu untukmu
Namun hanya diam yang mampu hadir ke hadapanmu
Karena berapa banyakpun kata-kata yang ku susun
Hanya mampu menjalar menuju sorot mataku, bukan ke bibirku..
Namun hanya diam yang mampu hadir ke hadapanmu
Karena berapa banyakpun kata-kata yang ku susun
Hanya mampu menjalar menuju sorot mataku, bukan ke bibirku..
Gadis Gaun Biru
Mungkin, kalian tengah bertanya-tanya
Mengapa belakangan ini aku sering tersenyum sendiri
Atau kalian sering dapati aku tengah bergumam sendiri meski tak seorangpun di dekatku
Atau, kau saksikan aku kini senang dendangkan lagu tentang cinta
Kalau kalian fikir aku sudah 'Gila'
Maka tanpa berfikir lagi akan ku jawab 'Ya'
Sungguh aku tengah tergila-gila pada seorang gadis bergaun biru
Yang pagi tadi berjumpa denganku di depan gang rumahku
Mengapa belakangan ini aku sering tersenyum sendiri
Atau kalian sering dapati aku tengah bergumam sendiri meski tak seorangpun di dekatku
Atau, kau saksikan aku kini senang dendangkan lagu tentang cinta
Kalau kalian fikir aku sudah 'Gila'
Maka tanpa berfikir lagi akan ku jawab 'Ya'
Sungguh aku tengah tergila-gila pada seorang gadis bergaun biru
Yang pagi tadi berjumpa denganku di depan gang rumahku
Bayangmu
Deru hatiku kini kembali gelora
Semenjak mataku tangkap sinar wajahmu
Meski ku tak sempat kenal namamu
Namun hatiku telah terisi akan bayangmu
Semenjak mataku tangkap sinar wajahmu
Meski ku tak sempat kenal namamu
Namun hatiku telah terisi akan bayangmu
Thursday, 24 April 2008
Untuk Jiwa Yang Limbung
Duhai jiwa yang tengah limbung karena cinta
Wahai sukma yang kini merana akibat cinta
Walau tak sadar bahwa kau tengah jatuh cinta
Meski tak yakin, apakah sungguh dia yang pantas kau cinta
Bila kau tak yakin akan cintanya,
Mengapa kau rela terus merana dengan mengingatnya?
Untuk apa kau masih saja menangis seolah mengemis cintanya?
Dan membutakan mata dan menutup pintu hati untuk selainnya?
Biarkan ku berujar padamu
Izinkan ku bisikkan Nasihatku untukmu
Semoga hatimu tak lagi gelisah
Agar jiwamu tak perlu lagi merana
Dengarkan lafadzku ini, 'dia adalah tokoh khayal tanpa sosok yang takkan pernah menjadi nyata'
Usahlah kau hiraukan lagi setiap kata-katanya
sebab suaranya bukanlah kicauan burung yang indah mempesona
Melainkan lolongan srigala yang tak pernah memusingkan para pengembara...
Wahai sukma yang kini merana akibat cinta
Walau tak sadar bahwa kau tengah jatuh cinta
Meski tak yakin, apakah sungguh dia yang pantas kau cinta
Bila kau tak yakin akan cintanya,
Mengapa kau rela terus merana dengan mengingatnya?
Untuk apa kau masih saja menangis seolah mengemis cintanya?
Dan membutakan mata dan menutup pintu hati untuk selainnya?
Biarkan ku berujar padamu
Izinkan ku bisikkan Nasihatku untukmu
Semoga hatimu tak lagi gelisah
Agar jiwamu tak perlu lagi merana
Dengarkan lafadzku ini, 'dia adalah tokoh khayal tanpa sosok yang takkan pernah menjadi nyata'
Usahlah kau hiraukan lagi setiap kata-katanya
sebab suaranya bukanlah kicauan burung yang indah mempesona
Melainkan lolongan srigala yang tak pernah memusingkan para pengembara...
Subscribe to:
Posts (Atom)