Wahai Rindu....
Mengapa kau tak kunjung pergi tinggalkan hati
sedang rembulan kini kembali sabit setelah purnama
dan mentaripun terbit-tenggelam mengganti hari
Wahai Rindu...
Mengapa kau terus bergejolak penuh gelora
sedang ombakpun mulai tenang perlahan pasti
bersama angin yang berhembus pelan dengan sepoinya
Wahai Rindu...
sampai kapankah kau menggelayut malas di langit hati
membawa mendung yang kian pekat kian hari
membuat hari-hariku, bertambah jenuh bersulam sedih
Wahai Rindu...
siapakah insan yang mampu mengusirmu pergi dari ruang hati
adakah sosok yang menjelma manis mendamping diri
menbuat rembulan seolah purnama setiap hari
Monday, 3 September 2007
Sunday, 2 September 2007
Malam ini...
Malam ini, Bulan tak purnama
namun mengapa, mataku masih saja enggan terpejam
apakah nama indahmu sedang bersinar dihatiku
ataukah sinar wajahmu yang sedang membutakan mataku
hingga aku tak perlu lagi memejamkan mata
Tiap detik, ku susun titik-titik tuk sekedar mengukir namamu dalam hatiku
Tiap saat, ku tarik garis dalam anganku agar mampu kulukis indah wajahmu
Tiap hembusan nafasku, adalah bait-bait puisi yang memuat namamu
tiap kedipan mataku, adalah sapuan yang melukis wajahmu
tiap langkahku, adalah ayunan langkah menujumu
namun mengapa, mataku masih saja enggan terpejam
apakah nama indahmu sedang bersinar dihatiku
ataukah sinar wajahmu yang sedang membutakan mataku
hingga aku tak perlu lagi memejamkan mata
Tiap detik, ku susun titik-titik tuk sekedar mengukir namamu dalam hatiku
Tiap saat, ku tarik garis dalam anganku agar mampu kulukis indah wajahmu
Tiap hembusan nafasku, adalah bait-bait puisi yang memuat namamu
tiap kedipan mataku, adalah sapuan yang melukis wajahmu
tiap langkahku, adalah ayunan langkah menujumu
Azam...
Seringkali....
Kuatur langkah, ku tata kembali hati dan ku mulai kuatkan azam tuk selalu berada di jalan-Mu
Namun seringkali pula...
Langkahku terhenti, hatiku berpaling dan azamku melemah seiring berjalanan waktu yang ku tempuh
Rabbi, aku sadar...
Tanpa kemaua kuatku, ku takkan mampu mendapatkan apa yang ku citakan
namun ya Rabb..
Kuatkan azamku, pelihara hatiku, dan tuntunlah langakahku
Karena, aku hanyalah seorang hamba yang lemah
ku masih bangga dengan dosa-dosaku.
ku masih cinta pada kejahilan
dan masih ku terpesona dengan keni'matan dunia yang semu dan menipu
Oh Robbi...
Tunjukan aku cara mencinta dan mendapatkan cinta dari-Mu
meraih keredaan-Mu dan redha dengan segala keputusan-Mu
sehingga akan mudah bagiku dalam menenmpuh jalan menuju-Mu
Oh Robbi....
Kuatur langkah, ku tata kembali hati dan ku mulai kuatkan azam tuk selalu berada di jalan-Mu
Namun seringkali pula...
Langkahku terhenti, hatiku berpaling dan azamku melemah seiring berjalanan waktu yang ku tempuh
Rabbi, aku sadar...
Tanpa kemaua kuatku, ku takkan mampu mendapatkan apa yang ku citakan
namun ya Rabb..
Kuatkan azamku, pelihara hatiku, dan tuntunlah langakahku
Karena, aku hanyalah seorang hamba yang lemah
ku masih bangga dengan dosa-dosaku.
ku masih cinta pada kejahilan
dan masih ku terpesona dengan keni'matan dunia yang semu dan menipu
Oh Robbi...
Tunjukan aku cara mencinta dan mendapatkan cinta dari-Mu
meraih keredaan-Mu dan redha dengan segala keputusan-Mu
sehingga akan mudah bagiku dalam menenmpuh jalan menuju-Mu
Oh Robbi....
Cinta, Kasih dan Sayang-Mu
Bila hati yang ku lalui tanpa ada goresan kasih-Mu...
Tak mungkin dapat ku ni'mati indahnya matahari...
tanpa ku fahami kedalaman cinta-Mu...
Takkan pernah dapat ku rasakan indah hidup bersama-Mu..
Memang....
Terkadang ku abaikan begitu saja cinta-Mu..
atau justru ku menuduh-Mu hendak mencelakakan aku dengan bermacam ujian cinta-Mu..
tanpa ku sadari bahwa aku telah menjerumuskan diri sendiri menuju murka-Mu...
atau bahkan, aku seringkali meminta Engakau membenciku..
dan meninggalkan diriku dari bimbingan bimbingan sayang-Mu...
Walau akhirnya, aku sadar...
bahwa aku hanyalah seorang yang lemah, hina, dan tak berdaya....
tanpa cinta, kasih dan sayang-Mu...
Aku mulai faham...
Ujian yang Kau berikan adalah agar aku pantas...
menerima kadar cinta yang lebih besar dari-Mu....
-peraduan, 20 mei 2007-
Tak mungkin dapat ku ni'mati indahnya matahari...
tanpa ku fahami kedalaman cinta-Mu...
Takkan pernah dapat ku rasakan indah hidup bersama-Mu..
Memang....
Terkadang ku abaikan begitu saja cinta-Mu..
atau justru ku menuduh-Mu hendak mencelakakan aku dengan bermacam ujian cinta-Mu..
tanpa ku sadari bahwa aku telah menjerumuskan diri sendiri menuju murka-Mu...
atau bahkan, aku seringkali meminta Engakau membenciku..
dan meninggalkan diriku dari bimbingan bimbingan sayang-Mu...
Walau akhirnya, aku sadar...
bahwa aku hanyalah seorang yang lemah, hina, dan tak berdaya....
tanpa cinta, kasih dan sayang-Mu...
Aku mulai faham...
Ujian yang Kau berikan adalah agar aku pantas...
menerima kadar cinta yang lebih besar dari-Mu....
-peraduan, 20 mei 2007-
Subscribe to:
Posts (Atom)